Kubuka jendela kamarku dan kulihat sungai yang mengalir deras itu sungguh indah ketika bercampur hangatnya surya yang merindukan selepas ...

Ilalang Pagi

10:54 Unknown 22 Comments

Kubuka jendela kamarku dan kulihat sungai yang mengalir deras itu sungguh indah ketika bercampur hangatnya surya yang merindukan selepas malam berganti. Aku hanya anak yang dianugerahkan Tuhan untuk menyelaraskan kehidupan , kuawali hariku dengan menyapa orang tuaku, tetapi hari itu orang tuaku sudah pergi dengan aktifitas yang aku tidak tahu, Siap dengan aktifitasku kubawa peralatan yang tak mungkin aku hindarkan pagi itu, membersihkan sebanyak mungkin rumput yang kuinvestasikan untuk ternak orang tuaku, dengan kebiasaan yang membuatku semakin mencintai duniaku. aku mengenal seseorang yang membuatku selalu tersenyum sehangat mentari dikala perjalanaku mencari reremputan, menjumpainya sebagai sosok yang begitu indah. Rina,kukenal dia karena papasan awal yang membuatku terbesit bahwa aku mulai menyukainya, dia adalah anak dari 2 bersaudara , orang tuanya sama dengan orang tuaku, Cuma kami berbeda, derajat penghitungan yang kadang menyesakkan itu adalah pemisah keakrabanku dengan dia.
“Pagi toni, mau cari rumput yah?” Sapa rina disela ku ikat peralatan disepeda kayuhku.Wajahnya bersih, cantik, bunga desa adalah sebutan yang tepat dan memang begitulah dia.
“Hai rin, biasa seperti yang kamu lihatkan” sela aku ketika mendengar sapaan yang tidak asing selalu kudengarkan dari mimik merahnya. Apapun yang dia katakan adalah apa yang aku sebut dengan kebahagiaan, karena bahagia menurutku sederhana.
“Ton, boleh aku ikut? Aku ingin melihatmu memangkas rumput ladang yang tidak pernah kuinjak itu dan berbincang , karna hari ini tepat untukku”
“Apa maksudmu? Kamu sibuk dengan area ladangmu yang matang ini, bantulah pekerjamu menghela lelahnya, aku takut ayahmu kembali memarahiku”
“Aku yang menginginkan apa kamu tidak mau itu?”
“Aku mau, ini resikoku juga,naiklah kamu” hela nafasku.
“Biarkan aku memegang peralatan ini” Lepas tali karet ban bekas yang sudah kuikatkan kencang bersama sebilah sabit dan karung bekas, kemudian naiklah dia bersama hembusan angin hangat.
Ku kayuh  sepedaku, lumayan jauh memasuki area ladang yang sedang tidak digarap karena musim kemarau yang tidak memungkinkan fasilitas pengairan masuk kesana, hanya ilalang yang tumbuh bersama rumput pendamping lainnya.
“Aku tidak tahu ada tempat seindah ini” Kagum rina setelah kuberhentikan kayuhanku.
“Tepat waktumu, ini musim bunga ilalang bermekaran, tapi aku tidak ingin melihatmu jauh dari jangkauanku, ilalang itu tajam, kulit yang kamu rawat itu bisa kalah indah dengan bunga yang bermekaran itu”
“Berlebihan kamu, ayo cepat kamu ikat sepedamu, aku ingin bicara denganmu”
“Siap, duduklah dulu kamu dibatu itu, sempatkanlah menikmati wangi ilalang sebelum kupangkas habis untuk ternakku”
Baju berbatik bunga yang dia pakai semakin membuat dia terlihat cantik, aku penasaran dengan apa yang akan dia katakan.
“Ton, apa kamu juga merasakan apa yang aku rasakan?” ucap lembut bersama hembusan dan wangi ilalang.
“Aku mencintaimu, kamu juga?”
“Bodoh kamu” Rina Tersenyum mengejekku
“Bukankah kita selalu merasakkan itu? Tapi apa yang aku rasakan sekarang bukan itu yang aku maksudkan ton”
“Apa maksudmu”
“Sampai kapan kamu bersembunyi dengan hubungan ini,sampai kapan kamu mengelak dengan apa yang kita jalani,sampai kapan kamu berharap dengan aktifitasmu yang tidak ada hubungannya dengan apa yang aku inginkan sejak dulu…” Serius rina yang membuatku makin terdiam dan terpaku diselaku mengasah tajam sabitku.
“Apa kamu ada masalah dengan hubungan ini? Kamu tidak menyukaiku lagi?”
“Kamu tidak mengerti sampai datang tibanya waktu menjelaskan, aku tidak bisa melanjutkan semua ini jika semua hanya bayangan yang tidak jelas”
Aku mengerti apa yang dia jelaskan, sudah lama kita jalani hubungan tanpa ada satupun yang tahu kalau kita adalah sepasang anak Tuhan yang menjalani cinta rumit hanya karna nasib yang berbeda.
“Brrrrmmmm…” Suara motor yang mulai menampakan wujudnya bersama sosok yang tidak asing lagi kukenal.
“Rina, sedang apa kamu disini? Ibumu menggantikan apa yang harusnya kamu kerjakan diladangmu. Bergegaslah naik bersama ayah, kita tidak banyak waktu untuk mempersiapkan acara lamaran itu”. Gertak ayah rina dengan motor tuanya yang biasa dia pakai untuk berladang.
Hati batu antara marah dan kecewa ketika mendengar ucapan ayah rina yang memang adalah bos dari orang tuaku itu harus kututupi dengan senyumanku menyapa.
“Pagi pak, rina hanya ingin bermain dengan ilalang ini”
“Toni,maukah kamu bantu sahabatmu untuk acara besarnya? Orang tuamu sudah dari pagi membantu dirumah”.
“Saya akan menyusul, biarkan saya menyelasaikan pekerjaan ini” ucapku tunduk.
“Ton, Bunga bermekaran ini adalah waktu yang harusnya tepat ,aku ingin kita seperti bunga itu,mekar dan melepas diri bersama arah hembusan angin tanpa menutup keindahan dirinya…” Dibarengi dengan suara motor yang siap melaju meninggalkanku sendiri seperti kebiasaanku disini,Aku hanya terdiam lesu.
Hari ini menjelaskan jika memang apa yang aku perhitungkan adalah kesalahanku dengan apa yang harusnya aku lakukan sebelum hari ini ditakdirkan. Semua tidak ada yang tahu, jika hanya berpatokan dengan derajat dan harta itu bukanlah cinta, Cinta tidak seperti itu, cinta anugerah Tuhan,tidak menilai dari apa yang kita punya ,tidak mengukur dari apa yang kita hasilkan dan tidak ada hal yang dapat memisahkan, aku belajar dari itu, perbedaan bukan alasanku untuk menutup apa yang Tuhan anugerahkan untukku. Kita yang menentukan masa depan, biar Tuhan yang menakdirkan.
Bersambung...

22 comments:

  1. Sedih banget sumpah :( jahat lo bang

    ReplyDelete
  2. Keren kak, lanjutkan

    ReplyDelete
  3. aduh bang.. gila keren banget ampe mulut gue ingusan:')

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  5. Keren... (Y) lanjutkan curhatannya!

    ReplyDelete
  6. Bagus gan, menginspirasi kata-katanya.

    Lanjutkan. \m/

    ReplyDelete
  7. gue ingusan:""")galau ah jahat-_- wkwk lanjutkan!(y)

    ReplyDelete
  8. Bisa bikin orang galau juga bang :'((

    ReplyDelete
  9. Bang , Kalo ngepost .. Jangan yang sedih napa .. Yg lucu lucu aja :v ..

    Ingus gue tumpah banyak nih

    ReplyDelete
  10. Keren nih^^ walaupun agak menyedihkan :'D

    ReplyDelete
  11. His leesss usholli fardha.kata kata nya sangat berpengalaman

    ReplyDelete
  12. baaangg inii kereeeenn!! Lanjutiin!!

    ReplyDelete
  13. b e a yuuuutiful words :D

    ReplyDelete
  14. Bg, lanjutan nya kapan rilis nih? Jangan kyk trilogy movie gitu bg, selang 2 taon baru rilis...

    ReplyDelete
  15. Bg, lanjutan nya kapan rilis nih? Jangan kyk trilogy movie gitu bg, selang 2 taon baru rilis...

    ReplyDelete

Ditunggu komentar dan reaksi kamu :)