Sudah lama sekali gue gak update blog ini karna sibuk buat buku kedua gue "Le Me FOREVER ALONE" akhirnya gue bisa lagi nulis revi...

Review The Hobbit: The Desolation of Smaug

22:15 Unknown 2 Comments

Sudah lama sekali gue gak update blog ini karna sibuk buat buku kedua gue "Le Me FOREVER ALONE" akhirnya gue bisa lagi nulis review film epic yang belum lama gue tonton, yup, The Hobbit: The Desolation Of Smaug.

[ Spoiler sedikit] Peter Jackson sang sutradara yang sukses bikin film trilogy The Lord Of The Rings ini melanjutkan misinya untuk membuat sebuah kemasan satu buku yang tidak terlalu tebal tetapi dibuat film dalam bentuk trilogi yang kalau gue bilang durasinya lama, hampir sama seperti TLOTR cuma disini sang sutradara harus bisa bikin penonton yakin kalau film ini gak dipanjang panjangkan secara lebay. Flashback ke film pertama The Hobbit: An unexpected journey peter jackson tidak terlalu memikirkan terlebih dahulu efek ketika menerapkan teknologi 3D HFR ke penonton, difilm pertamanya gue sukses dibikin puyeng karna efek yang dihasilkan film ketika ditonton dalam format 3D tetapi gak lama gue bisa mengimbangi dan menikmati alur film dengan baik, tetapi di film kedua ini gue berhasil menikmati alur cerita dan visualisasi dengan menyenangkan walaupun  dengan teknologi sama yang sebelumnya diterapkan.

Bilbo Baggins (Martin freeman), sang karakter kuat difilm ini sebagai pencuri ulung semakin memperlihatkan  keahlian pendalaman karakternya sebagai hobbit yang mempunyai keberanian untuk membantu Thorin Oakenshield (Richard Armitage) dan Gandalf sang penyihir abu abu (Ian Mckellen) 
Bertemu dengan Smaug/Necromancer (Benedict Cumberbatch) sang naga yang menjaga harta yang mereka akan curi, tidak ketinggalan 12 Kurcaci lain yang belum termasuk pemimpin kelompoknya thorin. Cita cita Thorin untuk kembali menjadi raja kental dimasukan dalam story kedua di trilogi hobbit ini, mereka semua berjuang membantu thorin agar bisa kembali bertahta sebagai raja erebor.

Hutan mirkword, hutan dimana gandalf kembali mempercayakan si hobbit dengan cincin yang menjadikan bilbo semakin ingin selalu memiliki benda itu bikin gue inget ketika LOTR Frodo baggins yang sulit buat melepaskannya, petualangan dalam kegelapan hutan, makhluk makhluk yang berhasil divisualisasikan menegangkan, dan peri hutan yang berbeda dengan peri yang sebelumnya mereka temui membuat cerita petualangan dan porsi tegang untuk penonton lebih banyak ditampilkan. Hal yang sampai sekarang gue belum sukai ketika gue menikmati sebuah petualangan yang terkesan dipaksakan atau bisa dibilang petualangan dan pertarungan secara kebetulan, mungkin karna film sebelumnya membuat banyak kritik penonton mengantuk membuat sutradara mengambil banyak porsi pertarungan ini, sesuai dengan cerita tapi tidak bisa menikmati seperti saat gue baca bukunya, apalagi ketika mereka bertemu dengan manusia srigala yang terkesan cepat dikenalkan dan dihilangkan dari cerita bikin gue greget, tapi overall gue masih menikmati petualangan mereka.


Peri hutan dan Orc selalu membuat film semakin menegangkan, kembalinya orlando bloom memerankan karakter Legolas sebagai peri hutan bikin gue makin menikmati sebuah petualangan yang dikemas menakjubkan ketika arus sungai dan orc divisualisasikan sempurna dan menegangkan!, gue paling suka sama part ini, tetapi dibagian cerita tiba tiba gue merasa ada yang berbeda dari film dan cerita yang gue baca dibuku, yup, kemunculan peri wanita tangguh, setangguh dan secerdik legolas bikin semua penonton termasuk gue lebih fokus mengenal lebih dalam Tauriel ( Evangeline Lily) seorang peri wanita yang memiliki cukup kontras cerita kuat ketika terlihat dekat dengan seorang kurcaci yang tingginya tidak seperti kurcaci lain, kili, apalagi terlihat ini adalah sebuah romansa tabu ketika kurcaci dan peri saling menyukai ketika Thranduil ( Lee Pace) menyuruh tauriel tidak mengecewakan legolas ketika legolas terlihat menyukai Tauriel, tetapi untungnya porsi kreasi cerita baru ini buat gue masih bisa diterima,walaupun kontras cerita mereka terlalu kuat. Sutradara peter jackson memang menambahkan sebuah karakter diluar penulis buku untuk memberikan epic durasi dan petualangan yang akan mengantarkan penonton kedalam sebuah cerita yang mungkin membuat penonton semakin tergugah dengan film kedua ini, tetapi buat gue munculnya Tauriel sebagai teman berperang legolas dikubu peri ini membuyarkan fokus karakter karakter kuat yang memang sudah lama ada dalam cerita, karakter kuat yang harusnya berhasil dibuat semua semakin terasa berkurang ketika gue mengenal peri cantik tauriel.

Visualisasi dan kehebatan sebuah petualangan disajikan dengan fantastis, bumbu komedi pas dan banyak sekali hal hal yang semakin bikin gue larut dalam petualangan dengan durasi yang cukup panjang, bahkan gue pengen banget film ini diselesaikan langsung difilm kedua ini, bertarung dengan orc dan menuju lonely mountain tempat bertemu dengan sang naga, bilbo semakin dibuat pusing dengan apa yang sebenarnya Thorin inginkan darinya, smaug ini bisa bicara didalam film, Bilbo, cincin dan sebuah petualangan yang epic, bikin gue pengen nonton 2 bahkan sampai 3 kali.


RATING IMDB DARI GUE: 9 dari 10.

2 comments:

  1. Mau nonton tapi sayang di mataram tidak ada Bioskop :(

    ReplyDelete
  2. Intinya itu film akhirnya bagemana-_-,bakal ada the hobbit selanjutnya kah?

    ReplyDelete

Ditunggu komentar dan reaksi kamu :)